1. Pengkondisian Klasik dalam Pembelajaran
"Hukum Perkaitan" (Law of Association), menyebutkan suatu organisme akan teringat sesuatu karena sebelumnya telah mengalami suatu yang berkaitan dengannya. Berdasarkan hal tersebut, Pavlov mengemukakan bahwa proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pembentukan perkaitan antara Stimulus (S) dan respon (R).
Skema eksperimen Pavlov:
Sebelum Pengkondisian
STD (makanan)>>>>>>>>>>>> RTD (keluar air liur)
SD (lonceng)>>>>>>>>>>>>>> tak ada RD (air liur tidak keluar)
Selama Pengkondisian
SD (loncengg)+STD (makanan)>>>>>>>>>>RTD (keluar air liur)
Selepas Pengkondisian
SD (lonceng)>>>>>>>>>RD (keluar air liur)
Keterangan:
STD = Stimulus tak dikondisikan
SD = Stimulus dikondisikan
RTD = Respon tak dikondisikan
RD = Respon dikodisikan
Berdasarkan hasil eksperimennya, diperoleh kesimpulan berkenaan dengan beberapa cara perubahan tingkah laku, yang dapat juga digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu:
a. Penguasaan (Acquisition)
Cara organisme mempelajari atau menguasai sesuatu respon baru yang berlangsung secara bertahap.
b. Generalisasi (Generalization)
Organisme itu dapat membuat generalisasi bahwa bunyi yang berlainan atau hampir sama mungkin diikuti dengan respon.
c. Diskriminasi (Discrimination)
Organisme dapat membedakan atau mendeskrimnasikan antara stimulus yang diberikan dan memilih untuk tidak merespon. ini berarti bahwa suatu organisme bisa merespon terhadap suatu stimulus tertentu, tetapi tidak kepada stimulus yang lain.
d. Penghapusan (Extinction)
Sekiranya sesuatu stimulus yang dikondisikan tidak diikuti dengan stimulus yang tidak dikondisikan, lama kelamaan organisme itu tidak akan merespon. Ini berarti bahwa respon secara bertahap terhapus.
Asrosi, Prof.Dr.H.Mohammad, M.Pd. 2009.Psikologi Pembelajaran. Bandung:CV. Wacana Prima.
0 comments:
Posting Komentar
Terima Kasih.